Rabu, 07 Desember 2011

Mendagri: Rakyat Papua Jangan Khawatirkan UP4B

Mendagri Gamawan Fauzi dan Menko Kesra Agung Laksono  ketika Dialog Percepatan  Pembangunan Papua bersama Para  Pemangku  Kepentingan di Aula  Sasana Karya, Kantor  Gubernur  Papua, Jayapura, Rabu (7/12).JAYAPURA—Unit  Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat  (UP4B) adalah  suatu  niat  baik 
Mendagri Gamawan Fauzi dan Menko Kesra Agung Laksono ketika Dialog Percepatan Pembangunan Papua bersama Para Pemangku Kepentingan di Aula Sasana Karya, Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Rabu (7/12).
pemerintah  pusat sehingga dihimbau  agar  rakyat  Papua jangan kwatirkan kehadiran UP4B.  Hal  ini adalah pemberian tulus dari pemerintah  pusat khususnya kepada  rakyat Papua guna mempercepat pembangunan sekaligus   meningkatkan  kesejahteraan rakyat khususnya di  Tanah  Papua.
Demikian disampaikan Mendagri  Gamawan  Fauzi  ketika Dialog  Percepatan  Pembangunan Papua Bersama Para Pemangku  Kepentingan di Aula  Sasana Karya, Kantor  Gubernur Papua, Rabu (7/12). 
Walaupun demikian,  Mantan Gubernur  Provinsi Sumatera Barat ini  menjelaskan, pemerintah  pusat  tak akan mengintervensi pemerintah  daerah dan tak akan juga mengintervensi  UU No  21 Tahun 2001.   Tapi untuk mengefektifkan   berdasarkan evaluasi yang  telah  dilakukan terrnyata   Otsus yang bergulir selama  sepuluh tahun mengalami hambatan  dan kendala.      
Menurutnya, pemerintah  pusat setiap  tahun  mengadakan evaluasi  terhadap  implementasi Otsus  sebagai  contoh,  di salah satu  Provinsi  di Tanah  Air  jumlah penduduknya 5 juta  jiwa,  alokasi  APBD  Rp  1,8   Triliun. Padahal di  Papua Rp  6 Triliun.
“Tapi  mengapa belum maksimal. Apa yang salah. Barangkali ada sesuatu yang harus kita koordinasikan agar dana itu menjadi  efektif. Itulah latar belakang kelahiran UP4B,” ungkapnya. Berapa dana  UP4B tahun pertama  yang dikucurkan pemerintah pusat, kata  Mendagri, pihaknya  belum mengetahui  jumlah dana  yang dialokasikan  dalam UP4B. Tapi yang jelas  dana  Otsusnya  jauh lebih besar  dari  dana  Otsus.  
Ketua UP4B  Bambang Darmono  di tempat   yang sama  menegaskan, UP4B  adalah satu  badan  yang dibentuk pemerintah untuk  menjalankan hal hal yang terkait didalam Otsus yang telah ditetapkan dalam   UU  No 21 Tahun 2001.
Mengapa UP4B  ini dikeluarkan, lanjutnya,    ini adalah  sebuah proses  evaluasi yang  telah dilakukan  oleh  pemerintah terhadap implementasi Otsus  di Papua.  Dengan  demikian UP4B adalah  instrument  didalam Otsus itu sendiri  yang tujuannya mempercepat  pembangunan di Papua.  
Dia mengatakan,   UP4B  dilakukan melalui  dua  pendekatan utama  masing masing pendekatan sosial  politik  dan budaya dan pendekatan  sosial ekonomi   untuk mengkoordinasikan, mensinergikan serta memastikan program program pembangunan bisa berjalan.
Ditanya   kapan  UP4B  mulai diberlakukan di Papua serta berapa kucuran dana  tahun pertama,dia  mengatakan, pihaknya  sedang mempersiapkan semua hal  yang berkaitan  dengan UP4B  mudah mudahan minggu depan atau setelah  minggu depan  UP4B  sudah  berkantor di  Jayapura.
Sedangkan,  dana UP4B  dikelolah  Kementerian Dalam Negeri  dan pemerintah daerah.
“Kami hanya memiliki dana  operasional karena  tugas saya bukan untuk  menjalankan atau menjadi  eksekutor  pelaksanaan program.Tapi mengkoordinasikan, mensinergikan dan memastikan semua  program itu  jalan,” . 
Langkah  langkah  yang dilakukan setelah UP4B berkantor di Papua,lanjutnya,  pihaknya  segera melakukan  sosialisasi sampai tuntas. Hal  ini  juga  terkait  munculnya  penolakan penolakan terhadap kehadiran  UP4B. 
“Saya  paham penolakan itu  karena  pihak  yang menolak tak memahami saja.  Atau barangkali  memang ada  yang sudah tak mau. Itu juga tak apa apa hak warga negara. Tapi tugas  saya  harus memastikan  ini dipahami oleh  semua  pihak.
Target waktu berapa lama saya ingin   dalam tenggang  waktu  tiga  bulan ini resitensi  terkait  Otsus hilang. 
Dia mengatakan,  dengan  tugas  UP4B seperti itu pihaknya  menargetkan setidaknya 3 tahun  ini landasan Otsus bisa berjalan  dengan baik sesuai landasan  pelaksanan percepatan pembangunan  yang diharapkan itu  bisa  terwujud.
“Kalau  itu terwujud berarti  kan sistim  berjalan. Kalau  sistim berjalan maka kedepannya  kita bisa berharap banyak  bahwa  itu bisa dijalankan,”  ungkapnya.
Ditanya  kegiatan  UP4B  selama  3 tahun kedepan apa saja, kata dia, pihaknya  ingin UP4B ini bisa  nerjalan  atau running.
Berapa  personil   yang bekerja pada Kantor  UP4B, lanjutnya, pihaknya  dibantu mantan  Bupati Kabupaten Sarmi Drs  Edward  Fonataba  sebagai Wakil Ketua UP4B  didukung  5 Deputy  serta Staf yang direkrut dari  orang asli Papua. (mdc/don/lo2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar